.kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

web stats

Kamis, 29 Mei 2014

TARI SINTREN


Tari Sintren
Sintren adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain di Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Banyumas,Kabupaten Kuningan, dan Pekalongan. Kesenian Sintren dikenal juga dengan nama lais. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.
1.       Sejarah Sintren
Tari sintren memang menceritakan suatu kisah asmara yaitu antara Sulandono dan Sulasih. kisah kasih ini memang sangat klasik yaitu percintaan antara Pengeran dan Rakyat biasa yang hubungan keduanya tidak disetujui sang Ayah. Sulandono seorang Pangeran Putra Ki Baurekso dan Dewi Rantamsi. sedangkan sang kekasih Sulasih adalah rakyat biasa. karena cintanya tidak direstui ayahnya akhirnya Sulandono memutuskan pergi dan bertapa sedangkan Sulasih memilih menjadi penari. Dewi Rantamsi sang ibu menjadi iba dan berusaha membantu kedua nya agar dapat terus berhubungan. akhirnya atas bantuan sang ibu tubuh sulasih dimasuki roh Bidadari dan menemui Sulandono yang sedang bertapa. sejak saat itu pertemuan ke duanya hanya lewat dunia gaib.
Sampai saat ini setiap tari sintren di pentaskan penari perempuan nya memang  di masuki Roh Bidadari oleh Sang Pawang. Penari Sintren juga mempunyai syarat mutlak yaitu si penari harus masih gadis. biasanya sang pawang akan memasukan roh Dewi Lanjar ke dalam tubuh sang penari. konon bila roh sang Dewi Lanjar berhasil di masukan ke dalam tubuh sang penari, gerakanya menjadi lincah dan kecantikan sang gadis akan bertambah. dan jika sang penari memang sudah tidak gadis lagi konon sang bidadari tidak mau turun dan masuk ke dalam tubuh  sang gadis.
Selain sinden, sintren juga diiringi alat musik Tradisional antara lain gamelan, rebana, gentong, gong dan kecrek. kostum yang digunakan si penari pun ber warna-warni dan dilengkapi kaca mata hitam. saat sang penari sudah mulai kerasukan arwah sang bidadari para penonton pun ber lomba-lomba melempari sang penari dengan koin. saat ada koin yang mengenai tubuh sang penari seketika  akan pingsan dan akan menari lagi bila sudah di bacakan mantra oleh sang pawang.

Menjadi penari sintern memang di idam-idam kan oleh banyak gadis belia, karena di percaya bisa cepat mendapatkan jodoh. sintren biasanya diadakan saat ada hajatan misal perkawinan, khitanan dan acara-acara kebudayaan lainya.
2.       Pertunjukan
Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Dalam perkembangannya tari sintren sebagai hiburan budaya, kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan bodor (lawak).
Dalam permainan kesenian rakyat pun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren, si pawang (dalang) sering mengundang Roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bila, roh Dewi Lanjar berhasil diundang, maka penari Sintren akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian lebih lincah dan mempesona.
3.       Apresiasi Tari Sintren
        Sintren adalah kesenian asli daerah Pantura, termasuk Pekalongan. Tari sintren, kesenian yang berbau mistik ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Pekalongan. Tarian ini memerankan tentang seorang wanita yang dapat berganti pakaian dengan badan terikat serta ditutup dengan kurungan ayam. Dalam pementasannya, ada yang berperan sebagai pawang, membakar menyan,membaca mantra,serta berperan sebagai penari.Saya sebagai masyarakat Pekalongan khusunya warga Smansa, merasa bangga karena sudah memiliki kesenian bisa dibilang hampir tidak ada di daerah lain. Saya berharap kesenian ini dapat dilestarikan,tidak hilang atau tidak di claim oleh negara lain. Karena tarian sintren adalah suatu kesenian yang unik dan langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar